Partisipasi Moh. Halir Ridla, Mahasiswa MIAT UIN Sunan Kalijaga dalam ICONIS 2024
Moh. Halir Ridla, mahasiswa S2 IAT UIN Sunan Kalijaga, telah berperan sebagai salah satu presenter dalam International Conference on Islamic Studies (ICONIS) 2024 yang diselenggarakan oleh IAIN Madura. Konferensi bergengsi ini berlangsung selama dua hari, dari 30 hingga 31 Juli 2024 yang mempertemukan para akademisi, peneliti, serta praktisi dari berbagai belahan dunia untuk berbagi ilmu dan pengalaman dalam ranah studi Islam.
ICONIS merupakan acara tahunan yang menjadi wadah penting bagi para cendekiawan untuk saling bertukar pikiran dan hasil penelitian, dengan harapan dapat memperkaya pemahaman kita semua terhadap berbagai aspek studi Islam. Tahun ini, ICONIS mengusung tema besar "The Five Great ASIAN Languages, Discourse, and The Development of Islamic Civilization", yang menggambarkan peran penting bahasa dalam membentuk dan mengembangkan peradaban Islam di Asia.
Hari pertama ICONIS 2024 diawali dengan persembahan penampilan budaya Madura, yang memukau para peserta dengan karya dari dua tokoh budaya terkemuka, D. Zawawi Imran dan K. Turmedzi Djaka. Setelah itu, sesi utama dimulai dengan tiga keynote speakers internasional yang masing-masing menyajikan perspektif unik dalam bidangnya:
- Mr. Yan Yuan dari China, Direktur Confucius Institute, mengulas tentang pembelajaran bahasa Tiongkok di Confucius Institute serta berbagai privilege yang dapat diperoleh bagi mereka yang mendalami bahasa ini.
- Datuk Prof. Dr. Abdelaziz Berghout dari Malaysia, seorang ahli dari International Islamic University of Malaysia (IIUM), menjelaskan manfaat penggunaan AI dalam lingkup akademik, termasuk bagaimana AI dapat memfasilitasi penelitian dan pengajaran di era digital.
- Prof. Bakri Muhammad Bakheit Ahmad dari Sudan, perwakilan dari University of the Holy Quran and Islamic Sciences, membahas tentang keistimewaan bahasa Arab sebagai bahasa agama dan ilmu pengetahuan.
Setelah sesi inspiratif ini, peserta diajak untuk menikmati tour budaya ke "Tanean Lanjheng" di daerah Larangan Pamekasan, yang memperkenalkan tradisi dan kehidupan masyarakat Madura yang sarat nilai-nilai Islam.
Pada hari kedua, sesi paralel menghadirkan berbagai presentasi ilmiah dari para peneliti, dengan salah satu momen yang paling dinantikan adalah presentasi dari Moh. Halir Ridla. Beliau mempresentasikan artikelnya yang berjudul "Makna Ummatan Wasaṭan dan Yoga Kaitannya dengan Moderasi Beragama (Studi Komparatif Q.S. Al-Baqarah [2]: 143 dan Bhagavad Gita 6.17 Perspektif Semiotika Roland Barthes)". Dalam sesi paralel yang mengangkat subtema "Language and Religious Studies". Dr. Siti Maisaroh, Lc., M.Pd. selaku pembahas pada panel tersebut memberikan apresiasi atas artikel tersebut karena memberikan wawasan baru dalam mempelajari teks kitab suci.
Artikel ini tidak hanya mendapatkan respon positif, tetapi juga bakan dipublikasikan dalam ICONIS E-ISSN Proceedings, dengan kemungkinan terpilih untuk publikasi lebih lanjut di Scopus Indexed Journal (Q1), bab buku, atau jurnal nasional terakreditasi. Ini merupakan pencapaian yang membanggakan dan menjadi bukti kontribusi nyata dalam pengembangan studi Islam.