Alumni Magister IAT Menjadi Presenter di Konferensi Internasional ICCL UIN Surakarta

Selasa-Rabu, 7-8 September 2022, Fakultas Adab dan Bahasa UIN Raden Mas Said Surakarta menyelenggarakan konferensi Internasional pertama kalinya “The 1st Internasional Conference on Cultures & Languages” (ICCL). Tema yang diangkat pada konferensi kali ini yaitu “Glocal (Global & Local) Reinforcement of Religious Tolerance in Post Pandemic Era”. Ada yang menarik pada konferensi kali ini yakni penyelenggaraan konferensi ini mayoritas diikuti secara tatap muka (offline), dengan kurang lebih 90-an presenter dari berbagai kampus, baik dalam negeri maupun luar negeri.

Konferensi ini dibuka oleh Wakil Rektor 1 UIN Raden Mas Said Prof. Dr. Imam Makruf yang dalam sambutannya berharap terlaksananya konferensi ini mampu memperkuat jaringan toleransi di bumi pertiwi dan juga mengconter paham-paham extreme di medsos dan masyarakat yang mengarah pada sikap intoleran, dengan menghadirkan pembicara di antara lainnya Prof. Mun’im Sirry, Ph.D, Gus Ulil Abshar Abdalla, dan Prof. Dr. Mohamed Mohamed Emaam Dawood di Hotel Syariah Solo.

Alumni Magister IAT UIN Sunan Kalijaga Yogyakarta ikut menyemarakkan konferensi ICCL dengan menghadirkan nama M. Riyan Hidayat, Muhafizah dan Roma Wijaya. Mereka berkesempatan mempresentasikan papernya setelah melalui seleksi yang cukup ketat dari panitia pelaksana.

Menariknya, mereka mengangkat tulisan yang berbeda-beda yakni M. Riyan Hidayat dan Muhafizah dengan judul “Narasi Toleransi Beragama di Instagram @toleransi.id perspektif etnografi virtual” sedangkan Roma Wijaya dengan judul “Makna Toleransi dalam Al-Qur’an dan Alkitab (Analisis Intertekstualitas Julia Kristeva)”. Kedua tema yang diangkat berangkat dari tadarrus teori selama mengenyam di Magister IAT UIN Sunan Kalijaga Yogyakarta.

Menurut M. Riyan Hidayat, kegiatan konferensi Internasional ICCL yang diselenggarakan oleh Fakultas Adab dan Bahasa UIN Raden Mas Said Surakarta memberikan dampak yang luar biasa. Selain para presenter dapat mempresentasikan papernya pada ruang panel, para presenter juga mampu membangun relasi dan jejaring para hunter konferensi Internasional di berbagai institusi. Hal ini dapat berimplikasi pada terbukanya ruang-ruang diskusi yang transparan dan inklusif. Sedangkan menurut Roma Wijaya event ini merupakan konferensi offline perdana yang ia ikuti pasca pandemi Covid-19 sehingga iapun mengambil banyak manfaat dari terselenggaranya konferensi kali ini.

Acara yang berlangsung selama dua hari di hotel Syariah Solo tersebut, di follow up ke jurnal yang terdapat di UIN Raden Mas Said, Prosedding atau presenter mensubmitnya di jurnal yang berbeda. Sebagai alumni Magister IAT mereka merasa sangat senang dan bangga karena dapat mengamalkan ilmu-ilmunya terkhusus dalam kegiatan tulis-menulis artikel selama berproses di Magister IAT UIN Sunan Kalijaga Yogyakarta.

Akhirnya, Muhafizah berpesan agar para mahasiswa Magister IAT dapat serius berproses tanpa lelah dan letih, sehingga dapat mewarnai keilmuan bumi pertiwi dengan gagasan cemerlang dengan lahirnya cendekiawan muda dari rahim Magister IAT.