Webinar Series Mahasiswa #2 UIN SUKA X UIN WALISONGO dalam Bidang Al-Qur'an Digelar

Jumat, 20 Januari 2023, Prodi Magister IAT UIN SUKA bekerjasama dengan UIN Walisongo Semarang dalam melanjutkan program webinar series mahasiswa #2 dengan mengusung tema “Approaches to The Qur’an”. Webinar ini diadakan secara daring melalui zoom meeting dan dimoderatori oleh Ahmad Murtaza MZ, M.Ag.

Webinar series dibuka dengan sambutan oleh dekan fakultas Ushuluddin dan Pemikiran Islam UIN SUKA dan UIN Walisongo, Prof. Dr. Inayah Rohmaniyah dan Prof. Dr. Hasyim Muhammad. Keduanya menyambut baik webinar ini sebagai bentuk kerjasama antarkampus dan antarmahasiswa dalam bidang intelektual.

Acara yang diinisiasi oleh semangat mahasiswa ini menghadirkan delapan mahasiswa untuk mempresentasikan penelitian yang telah ditulis dalam bidang Al-Qur’an dan Tafsir. Mahasiswa dari UIN SUKA diwakili oleh Rivki Lutfiya, Ummy Almas, Wiwin Dwi Lestari dan Matsna Afwi Nadia. Sementara dari UIN Walisongo diwakilkan oleh Musyafa’ Zen, M. Badruz Zaman, Khairani Kasih dan Azmil Musthofa.

Delapan mahasiswa mempresentasikan penelitian seputar tematik tokoh, manhaj, epistemologi serta kajian qira’ah dalam kitab tafsir. Selepas presentasi, dua doktor di bidang tafsir Al-Qur’an, Dr. Phil. Fadhli Lukman (UIN SUKA) dan Dr. Moh. Nor Ichwan (UIN Walisongo) memberikan komentar, masukan dan kritik terhadap penelitian yang dipresentasikan.

Dr. Fadhli Lukman memberikan catatan penting, bahwa peneliti sejak awal seharusnya membedakan antara kajian penafsiran dan kajian tokoh. Kajian penafsiran membahas bagaimana proses hermeneutika tokoh dalam menafsirkan Al-Qur’an, sementara kajian tokoh harus melihat bagaimana latar belakang dan konteks tokoh tersebut hidup. Selain itu, penekanan atas lokal konten dan global konteks perlu dijadikan fokus dalam mengkaji satu penafsiran tokoh agar berdialog dengan konteks yang lebih besar.

Sementara, Dr. Moh Nor Ichwan mengapresiasi kajian-kajian penafsiran di Nusantara dengan catatan memahami metode dan kerangka berpikir yang digunakan dalam penelitian. Penggunaan metode tafsir Maqashidi perlu dilihat kembali sebagai metode dalam menafsirkan ayat Al-Qur’an. Peneliti harus memahami konstruksi berpikir dan konteks yang melatarbelakangi pembentukan metode tersebut.

Setelah sesi diskusi dan tanya jawab, webinar ini ditutup oleh penyampaian beberapa poin penting oleh moderator sebagai pengingat atas catatan menarik dari kajian tentang “Approaches to The Qur’an" dalam webinar series mahasiswa yang kedua ini.